Jumat, 30 Desember 2016
Sabtu, 24 Desember 2016
Teknologi dan Pemberantasan Kemiskinan
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Teknologi
dari zaman ke zaman menjadi sesuatu alat untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan keberlangsungan kenyamanan kehidupan. Hingga dalam
dunia teloekomunikasi sudah berkembang adanya jaringan 4g lte yang berarti
fourth generation Long Term Evolution. Berarti teknologi semakin canggih dapat terlihat
dari grafik kemajuan media informasinya. Nah dari sinilah kita dapat membantu
masyarakat yang dikategorikan miskin danta kutip dalam hal finansial dapat kita
bantu. Internet tidak terlepas dari jaringan, semakin cepat aksesnya semakin
memudahkan kita bersua di media sosial informasi. Maka dari itu untuk
memberantas kemiskinan dapat cepat kita ulurkan tangan untuk membantunya. Dimulai
dari media penerimaan zakat on-line, pundi amal, menginformasikan pendonoran
darah, menyebar luaskan kawasan yang membutuhkan bantuan materi, media infaq
untuk kaum duafa dan masih banyak lagi untuk mensosialisasikan bantuan agar
kemiskinan dapat diberantas dengan kontinu melalui media informasi yang telah
disediakan oleh teknologi canggih.
Baru
sedikitnya inisiatif pembangunan yang menggunakan internet acces dalam
memberantas kemiskinan. Dikarenakan teknologi kurang diterima luas
pemanfaatannya sehingga kurangnya keyakinan akan keberhasilan program-program
sosial yang diselenggarakan di media informasi menjadikan ketidakpastian akan
keberlanjutan dengan cara informasi. Tetapi tidak sedikit yang sudah jauh
melangkah menggunakan teknologi internet sebagai pemberantasan kemiskinan.
1.2 rumusan masalah
Apa itu teknologi?
Apa itu kemiskinan?
Apa yang dimaksud peranan teknologi
untuk memberantas kemiskinan?
Mengapa teknologi menjadi alasan
mendasar di ranah masalah sosial?
Bagaimana peran teknologi dalam menyebarluaskan
informasi untuk bantuan sosial?
Mengapa peran teknologi menjadi
peran ketidakpastian sebagian masyarakat untuk memberantas kemiskinan?
1.3 Batasan Masalah
Hubungan antara teknologi yang menghasilkan
media untuk bersosialisasi yang harus dimanfaatkan untuk membantu memberntas
kemiskinan dengan menyebarluaskan mari kita perduli sesama hususnya dalam
kebutuhan material yang bersangkut dengan kemiskinan, agar senantiasa kita dapat
memahami indahnya membantu sesama di perkembangan teknologi yang semakin
canggih ini.
2. Isi
2.1 Pengertian Teknologi
Teknologi berasal
dari kata tecno yang berarti teknik dan logi dalam bahasa Yunani yaitu logia
lalu diserap oleh bahasa latin logy yang artinya ilmu pengetahuan ataupun
teori. Jadi, tekonlogi adalah teknik atau cara bagaimana suatu keadaan diatasi
dengan teknik yang benar untuk keefisienan dan kenyamanan kehidupan berdasarkan
ilmu pengetahuan ataupun teori yang benar keberadaannya. Teknik yang dimaksud
mengacu pada sarana untuk menyediakan barang-barang kebutuhan dan kenyamanan
hidup manusia.
Pengertian dari
Teknologi yaitu pengembangan dari aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. adapun grafik penggunaan intersnet di Asia yakni Indonesia tercatat pengguna terbanyak ketiga menurut situs riset World Stats.
Pengertian dari Informasi adalah
hasil pemrosesan, manipulasi serta pengorganisasian atau penataan dari
sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Dalam
arti sempit Teknologi iyalah berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan
dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi.
Pengertian
Teknologi Informasi secara lebih luas yaitu suatu teknologi yang difungsikan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas.
Definisi Teknologi Informasi menurut beberapa ahli :
- Haag & Keen (1996) teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
- Martin (1999) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada TI (Hardware dan Software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, serta juga mencakup teknologi komunikasi yang mengirimkan sebuah informasi.
- Williams dan Sawyer (2003) TI adalah teknologi yang menggabungkan Komputer dengan jalur komunikasi yang berkecepatan tinggi yang dapat membawa data, suara dan video.
- Lucas (2000) Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis
- Kamus Oxford( 1995) Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, Untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar .
Peranan Dasar TI
menurut G.R Terry ialah:
1. Fungsi operasional.
2. Fungsi monitoring and control.
3. Fungsi planning and decision.
4. Fungsi communication.
5. Fungsi organisational.
1. Fungsi operasional.
2. Fungsi monitoring and control.
3. Fungsi planning and decision.
4. Fungsi communication.
5. Fungsi organisational.
2.2 Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah
suatu posisi dimana sebagian penduduk hanya mapu membiayai kelangsungan
kebutuhan yang sangat sangat primernya saja. Kemiskinan menjadi kendala yang
belum terpecahkan di negara berkembang. Kebanyakan faktor yang mepengaruhinya adalah
kesenjangan penduduk akan pendidikan yang memadai dikarenakan ketidak tahuan
yang turun temurun, adapun faktor dari kegagalan orang-orang yang sebenarnya
mampu hebat tetapi ia sedang dalam roda dimana berada di posisi yang tidak
sesuai dengan gelar yang dimilikinya. Nah disini akan kita bahas bagaimana
hubungannya masyarakat yang hususnya daya dalam teknologinya karena dalam hal
pemberantasan kemiskinan adalah memajukan sumber daya manusia yang merupakan
program utama pembangunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Berita Resmi Statistik (BRS) No. 05/01/Th. XIX, 4 Januari 2016 menampilkan judul Profil Kemiskinan di Indonesia September 2015. Dalam dokumen itu diinformasikan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,51 juta orang (11,13 persen) pada September 2015. Berkurang 0,08 juta orang dibanding Maret 2015 yang sebesar 28,59 juta orang (11,22 persen). Penduduk miskin di perkotaan Indonesia pada Maret 2015 sebesar 8,29 pesen mengalami penurunan pada September 2015 menjadi 8,22 persen. Dan penduduk miskin di pedesaan pun juga turun dari 14,21 persen (Maret 2015) menjadi 14,09 persen (September 2015). Garis kemiskinan pada Maret 2015 yaitu sebesar Rp330.776/kapita/bulan, mengalami kenaikan pada September 2015 menjadi Rp344.809/kapita/bulan. Besaran garis kemiskinan ini merupakan gabungan garis kemiskinan makanan dan bukan makanan.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Berita Resmi Statistik (BRS) No. 05/01/Th. XIX, 4 Januari 2016 menampilkan judul Profil Kemiskinan di Indonesia September 2015. Dalam dokumen itu diinformasikan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,51 juta orang (11,13 persen) pada September 2015. Berkurang 0,08 juta orang dibanding Maret 2015 yang sebesar 28,59 juta orang (11,22 persen). Penduduk miskin di perkotaan Indonesia pada Maret 2015 sebesar 8,29 pesen mengalami penurunan pada September 2015 menjadi 8,22 persen. Dan penduduk miskin di pedesaan pun juga turun dari 14,21 persen (Maret 2015) menjadi 14,09 persen (September 2015). Garis kemiskinan pada Maret 2015 yaitu sebesar Rp330.776/kapita/bulan, mengalami kenaikan pada September 2015 menjadi Rp344.809/kapita/bulan. Besaran garis kemiskinan ini merupakan gabungan garis kemiskinan makanan dan bukan makanan.
2.3 Hubungan teknologi untuk memberantas kemiskinan
Seperti yang
dijelaskan dalam latar belakang teknologi itu cara ataupun teori untuk
kelangsungan kenyamanan kehidupan. Teknologi zaman ini sudah mampu menghasilkan
kemajuan dengan adanya teknologi 4g (fourth generation) pada jaringan karena
semakin banyaknya permintaan pengaksesan internet dimasyarakat universal. Nah dari
sini kita dapat manfaatkan keberlangsungan teknologi media untuk mengakses
informasi ketenaga kerjaan, bantuan amal, pengajaran jarak jauh untuk usaha kecil
menengah, dan masih banyak lagi agar kemiskinan dapat diberantas. Tidak terlepas
dari harusnya bantuan pemerintah dalam mengelola hubungan teknologi dan
kemiskinan serta bantuan masyarakat itu
sendiri. Agar pemanfaatan teknologi tidak hanya meyakinkan pengguna tetapi
memahami untuk menerapkan kemanfaatan teknologi di bidang informasi mampu
memberantas kemiskinan.
Teknologi seperti
internet dapat membantu sumber daya manusia dengan menyediakan info lowongan
kerja, kiat-kiat membuka usaha, adapun dari pemerintahan seperti balai iformasi masyarakat yang mulai
disebarluaskan. Teknologi sebagai sarana akses informasi dapat dimanfaatkan
untuk menampilkan dan menyebarluaskan adanya saudara kita yang membutuhkan
bantuan. Sudah mulai berkembangnya pembelajaran jarak jauh bagi proses
pelatihan berbagai kelompok masyarakat agar mengembangkan ide yang dimilikinya
berdasarkan pengetahuan, misalnya usaha kecil menengah dapat banyak yang
berkembang, penyuluh pertanian yang efisien, keberhasilan produk dari home
industri pedesaan serta masyarakat umum yang ingin mendapatkan keterampilan
dari pelatihan jarak jauh melalui teknologi informasi.
Adapun teknologi
dengan nampak terlihat dapat memberantas kemiskinan yakni munculnya industri
dengan alat teknologi canggih dengan skala besar sehingga merangkul tenaga
kerja sebagai pemanfaatan sumber daya manusia. Alat pertanian dan penyuluhan
pertanian dilaksanakan roda musimnya oleh teknologi yang semakin berkembang,
misalnya digunakannya traktor, mesin giling, studi ilmiah yang menyuluhkan
bantuan teori atau mekanisme pertanian yang lebih maju dan efisien. Dalam bidang
transportasi sekarang teknologi mampu memberdayakan kecepatan berkendara dan
kehematan berkendara bagi manyarakat biasa dengan adanya krl comuter line, ojeg
on-line, paket kilat dan lain sebagainya untuk lebih memberdayakan manusia agar
menghasilkan materi untuk menghidupi dapur keluarga yang membutuhkan. Media pembelanjaan
on-line mampu menjadikan sebagai orang belajar berbisnis online dengan teknologi
canggih ini masyarakat mampu bersaing kekreativnya agar tidak mencetak jumlah
angka kenaikan pengangguran. Semua ini adalah contoh kecil bagaimana peran
teknologi dapat memberantas kemiskinan. J
Walaupun sebagian
kurang meyakini pemanfaatan teknologi dengan terlihat rendahnya inisiatif
masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan dengan cara mereka sendirilah adalah
salah satu faktor penghambat pembagunannya. Padahal dalam konteks pemberantasan
kemiskinan, mengembangkan sdm merupakan program utama pembangunan. Hal ini
dikarenakan masyarakat tidak berdaya dalam hal persaingan teknologi yang maju
sekarang ini padahal masyarakat akan lebih berdaya apabila mereka berhasil
mengembangkan kemanpuannya.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Teknologi yang
semakin canggih ternyata berperan penting untuk pemberantasan kemiskinan. Program
utama pemberantasan kemiskinan adalah pemanfaatan sumber daya manusia dimana
mereka harus memiliki keterampilan dan wawasan yang memadai adalah salah satu
faktor keberhasilan pemberantasan kemiskinan. Pemanfaatan teknologi dinilai
mampu menangani pemberantasan kemiskinan tersebut tidak terlepas dari diri
sendiri masyarakat tersebut dengan berkeinginan ingin merubah kenyamanan
kehidupan dalam material sehingga dapat diajak bekerjasama untuk menjalankan
program pemberantasan kemiskinan dengan media teknologi canggih.
3.2 Saran
Yang
menguasai teknologi dan berhasil dalam berteknologi diharapkan membantu sesama
yang membutuhkan keberdayaannya dalam hal berteknologi, agar sama sama
menjalankan program pemberantasan kemiskinan dengan pemanfaatan sumber daya
manusia dengan memanfaatkan teknologi canggih karena kemiskinan material salah
satu faktornya adalah ketidak berdayaan mereka dalam persaingan berteknologi. J
Erwinfs. “MENENGOK KEMISKINAN DI SUMBAR TAHUN 2015 YANG KIAN
MENURUN”. 25 Desember 2016. http://www.sumbarprov.go.id/details/news/7323
Daftar Pustaka
Parta Setiawan. “10 Pengertian Teknologi Informasi
Menurut Para Ahli”. 25 Desember 2016. http://www.gurupendidikan.com/10-pengertian-teknologi-informasi-menurut-para-ahli/
Jeany
Haryanti. “Indonesia Peringkat 4
Pengguna Internet Asia”. 25 Desember 2016. http://katadata.co.id/grafik/2016/01/13/indonesia-peringkat-4-pengguna-internet-asia
Erwinfs. “MENENGOK KEMISKINAN DI SUMBAR TAHUN 2015 YANG KIAN
MENURUN”. 25 Desember 2016. http://www.sumbarprov.go.id/details/news/7323
Selasa, 29 November 2016
Seribu Alasan Masuk Dunia Informatika
1.
Latar
Belakang
Teknik Informatika mengkin bisa dibilang
sebagai Jurusan terfavorit di era sekarang. Hal ini dipicu semakin pesatnya
perkembangan teknologi informasi masa kini dan masih sangat minimnya tenaga IT
di Indonesia ini. Sebuah fakta menyebutkan bahwa Indonesia masih membutuhkan
kurang lebih 10 ribu tenaga IT yang lulusan dari Jurusan IT. Tidak heran kalau
tenaga IT profesiaonal di Indonesia ini sangatlah dibutuhkan dan pastinya akan
dibayar dengan gaji yang tidak sedikit. Saya bernama Yustika Maulida asal
Kabupaten Bogor bangga menjadi mahasiswi Universitas Gunadarma.
Berikut ini cuplikan
dari website LSP Telematika Indonesia. Peluang
kerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun-tahun
mendatang, diperkirakan akan melonjak drastis, seiring kemajuan teknoogi di
berbagai bidang yang membutuhkan adaptasi pasaran kerja. Kebutuhan tenaga IT di
bidang industri software baik di dalam maupun luar negeri juga terus naik
tajam. Tahun 2015 saja, misalnya, kebutuhan tenaga IT di luar negeri mencapai
3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan di dalam negeri, kebutuhan tenaga IT
diperkirakan mencapai 327.813 orang. Kebutuhan tenaga profesional IT di dalam
negeri itu didasarkan pada proyeksi pertumbuhan industri tahun 2010 yang
memiliki target produksi sekitar 8.195.33 US $, dengan asumsi produktifitas
25.000 perorang. Beberapa negara maju dan berkembang saat ini memang mulai
merasakan tingginya kebutuhan akan tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK). Menurut Ir Stefanus Thomas Suhalim, Ketua STMIK ProVisi
Semarang, beberapa waktu lalu, Cina saat ini menghasilkan 200 ribu tenaga kerja
TIK setiap tahun. Namun demikian, jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan
pasar kerja TIK di Cina. Diperkirakan tahun 2008 mendatang, negara itu
kekaurangan tenaga kerja TIK sebanyak 2,2 juta orang. Sementara di Amerika,
mengutip laporan Information Technology Association of Amerika, pada tahun 2001
saja sudah terbuka peluang bagi 900.000 tenaga kerja di bidang itu. Namun dari
jumlah tersebut, 425.000 kesempatan tidak terisi. “Mereka kekurangan pelamar
yang memenuhi kualifikasi teknis dan nonteknis,” tutur Suhalim mengomentari
kebingungan negara-negara itu terhadap kurangnya tenaga kerja TIK.
Adapun
mengapa saya memilih Universitas Gunadarma untuk menimba ilmu disini karena
dorongan orantua yang tidak memaksakan anakanya untuk masu ke universitas
negeri. Karena beliau tersugesti oleh paman saya sebagai alumni Universitas
Gunadarma tahun 1998 silam. Saya menuruti
kehendak orangtua, dengan prinsip mencari rido Allah Ta’ala. Karena Rido Allah
Ta’ala ada pada rido kedua orangtua. Sewaktu smp saya hanya bilang iya saja
dengan kemauan orangtua. Tak terlintas seperti apa gunadarma. Tetapi ternyata
kemajuannya begitu pesat pada saat saya ingin menjadi mahasiswi disana dengan
banyak tanggapan positive tentang komputernya di Universitas Gunadarma.
Saya cari tahu tentang kelebihan Universitas Gunadarma dengan mendapatkan
info yang mengejutkan yaitu setelah peringkat 4 icu diumumkan pada akhir Januari lalu,
pemeringkatan Perguruan Tinggi (PT) lainnya, yakni Webometrics, kembali dirilis
pada bulan Februari 2013. Edisi terbaru ini menilai lebih dari 20 ribu
perguruan tinggi dari 200 negara, termasuk 356 perguruan tinggi di Indonesia.
Peringkat 10 besar tetap didominasi oleh PTN dengan tiga urutan pertamanya
Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB),dan Universitas
Indonesia (UI)..Adapun
Universitas Gunadarma menjadi satu-satunya PTS yang menerobos dominasi PTN
yaitu menempati peringkat 4, atau naik 2 tingkat dibandingkan edisi Juli 2012.
Berikut tabel keperingkatannya.
....................................
Dibandingkan peringkat 4icu yang menitikberatkan pada popularitas website, peringkat perguruan tinggi Indonesia secara rata-rata lebih baik pada peringkat webometrics yang menggunakan 4 parameter penilaian yaitu Presence, Impact, Openness, dan Excellence.
Presence menunjukkan jumlah halaman web pada situs perguruan tinggi yang terindeks oleh Google. Impact diukur berdasarkan external inlink yang mengarah ke situs perguruan tinggi dari situs lain..Openness menunjukkan jumlah dokumen yang terindeks di google scholar. Excellence merupakan jumlah publikasi international berdasarkan data dari Scimagojr.com yang membuat peringkat perguruan tinggi berdasarkan jumlah dan kualitas paper yang terindeks SCOPUS. Jika dicermati, peringkat Webometrics mulai diarahkan pada kualitas konten dan publikasi ilmiah di jurnal international. Justru pada aspek inilah perguruan tinggi di Indonesia masih relatif lemah..Peringkat terbaik di Indonesia untuk Excellence ditempati oleh UI, namun peringkat dunianya hanya 1.734. Peringkat PT di Indonesia tergolong tinggi pada aspek openness yang menempatkan ITS pada nomor 13 di tingkat dunia.
Hal tersebut menunjukkan perguruan tinggi mulai menerapkan kebijakan open content sehingga banyak mengunggah berbagai format dokumen ke situsnya. Parameter presence pun tergolong baik dan menempatkan ITB sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dalam hal jumlah halaman web, sekaligus menempati peringkat 179 di dunia.
Universitas Gunadarma menjadi nomor satu di Indonesia untuk parameter Impact dan menempati peringkat 148 di tingkat international........................................................................
Di wilayah regional, Indonesia diwakili oleh 35 PT pada Top 100 ASEAN dengan UGM menempati posisi ke-10 di ASEAN. UGM, ITB, UI, dan Gunadarma menjadi wakil di Top 100 Asia (tidak termasuk mediterania) yang peringkat tiga besarnya ditempati National Taiwan University, University of Tokyo, dan Kyoto University. ..............................................
Namun wakil Asia belum berhasil menembus dominasi perguruan tinggi Amerika Serikat di Top 10 Dunia yang tiga besarnya ditempati Harvard, Stanford, dan MIT.
Dibandingkan peringkat 4icu yang menitikberatkan pada popularitas website, peringkat perguruan tinggi Indonesia secara rata-rata lebih baik pada peringkat webometrics yang menggunakan 4 parameter penilaian yaitu Presence, Impact, Openness, dan Excellence.
Presence menunjukkan jumlah halaman web pada situs perguruan tinggi yang terindeks oleh Google. Impact diukur berdasarkan external inlink yang mengarah ke situs perguruan tinggi dari situs lain..Openness menunjukkan jumlah dokumen yang terindeks di google scholar. Excellence merupakan jumlah publikasi international berdasarkan data dari Scimagojr.com yang membuat peringkat perguruan tinggi berdasarkan jumlah dan kualitas paper yang terindeks SCOPUS. Jika dicermati, peringkat Webometrics mulai diarahkan pada kualitas konten dan publikasi ilmiah di jurnal international. Justru pada aspek inilah perguruan tinggi di Indonesia masih relatif lemah..Peringkat terbaik di Indonesia untuk Excellence ditempati oleh UI, namun peringkat dunianya hanya 1.734. Peringkat PT di Indonesia tergolong tinggi pada aspek openness yang menempatkan ITS pada nomor 13 di tingkat dunia.
Hal tersebut menunjukkan perguruan tinggi mulai menerapkan kebijakan open content sehingga banyak mengunggah berbagai format dokumen ke situsnya. Parameter presence pun tergolong baik dan menempatkan ITB sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dalam hal jumlah halaman web, sekaligus menempati peringkat 179 di dunia.
Universitas Gunadarma menjadi nomor satu di Indonesia untuk parameter Impact dan menempati peringkat 148 di tingkat international........................................................................
Di wilayah regional, Indonesia diwakili oleh 35 PT pada Top 100 ASEAN dengan UGM menempati posisi ke-10 di ASEAN. UGM, ITB, UI, dan Gunadarma menjadi wakil di Top 100 Asia (tidak termasuk mediterania) yang peringkat tiga besarnya ditempati National Taiwan University, University of Tokyo, dan Kyoto University. ..............................................
Namun wakil Asia belum berhasil menembus dominasi perguruan tinggi Amerika Serikat di Top 10 Dunia yang tiga besarnya ditempati Harvard, Stanford, dan MIT.
2.
Masalah
Seperti
diketahui Teknik informatika merupakan disiplin ilmu yang menginduk pada
ilmu komputer, yang pada dasarnya merupakan kumpulan disiplin ilmu dan teknik
yang secara khusus menangani masalah transformasi atau pengolahan fakta-fakta
simbolik (data) dengan memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi
komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat,
maka program pendidikan pada program studi Teknik Informatika diarahkan pada
penguasaan ilmu dan keterampilan rekayasa informatika yang berlandaskan pada
kemampuan untuk memahami, menganalisis, menilai, menerapkan, serta menciptakan
piranti lunak (software) dalam pengolahan dengan komputer. Di samping
itu, lulusan diharapkan memiliki kemampuan untuk merencanakan suatu jaringan
dan sistem komputer, serta menguasai dasar-dasar ilmu dan tenologi informasi
sebagai landasan untuk pengembangan studi lanjutan.
Setelah googling
seputar informatika, saya lebih memantapkan minat. Senang mempelajari komputer
sejak sekolah dasar tetapi bingung untuk menyalurkannya. Ditambah tugas-tugas
sekolah formal itu selalu berhubungan dengan makalah. Membuat saya memaknai
pentingnya inforrmatika. Sewaktu di pondok pesantren pun menjadi sekertaris
pondok, makin mengerti kegunaan mendata itu penting di era globalisasi ini.
Dituntut kemajuan jaman dimana serba cepat dan canggih, memebuat saya berfikir
kemanfaatan dari keahlian informatika ini sangat luas cakupannya, merasa nyaman
dalam mempelajarinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Fakta memilih Teknik Informatika
Tahun 2014 tepatnya saya kelas dua
madrasah aliyah, dipondok pesantren bernama Pondok Pesantren Al-Hikmah
An-Najiyyah saya menjabat sebagai sekertaris pondok pada organisasi
kepengurusan periode 2014/2015. Semenjak itu menyadari pentingnya pengumpulan
data agar tercipta keselarasan informasi yang dibuat. Terlalu sibuk dengan
kegiatan pondok pesantren saya tidak terfokus kepada kegiatan kiat-kiat atau
cara jitu masuk universitas negeri. Cenderung lebih memikirkan universitas yang
bagus dibidang komputernya dan letaknya yang tidak terlalu jauh dari bogor
tempat tinggal keluarga saya. Menengok keahlian paman saya yang sangat terampil
dalam ilmu komputer yang dahulu alumni Universitas Gunadarma tahun 1998 membuat
berfikir mantap untuk memilih jurusan teknik informatika di sini.
Teknik informatika
berasal dari kata matic mengarah konsentrasi kepada algoritma atau masalah
logika sedangkan informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi
atau diolah dengan cara tertentu
sehingga mempunyai arti bagi penerima. Data itu dihasilkan dari fakta, dari
informasi teknologi sekarang yaitu komputer jadi informathc adalah membuat
model matematika yang diselesaikan oleh komputer
Informatika (Inggris: Informatics) merupakan disiplin ilmu
yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada
mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang,
termasuk di dalamnya: sistem
informasi, ilmu
komputer, ilmu
informasi, teknik
komputer dan aplikasi
informasi dalam sistem informasi manajemen. Secara umum informatika mempelajari
struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk
mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta
menampilkannya dalam bentuk informasi. Aspek dari informatika lebih luas dari
sekadar sistem informasi berbasis
komputer saja, tetapi masih
banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer.
Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri.
Informatika dapat mendukung dan berkaitan dengan aspek kognitif dan sosial,
termasuk tentang pengaruh serta akibat sosial dari teknologi informasi pada umumnya. Penggunaan informasi dalam
beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu
perpustakaan,
merupakan beberapa contoh yang lain dari bidang informatika.
Mengingat pentingnya teknologi
informasi bagi pembangunan bangsa maka pemerintah pun merasa perlu membuat
standarisasi pekerjaan dibidang teknologi informasi bagi pegawainya. Institusi
pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang teknologi
informasi sejak tahun 1992. Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat
mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi secara umum.
Terlebih kagi, deskripsi pekerjaan masih kurang jelas dalam membedakan setiap
sel pekerjaan.
Adalah
jenis pengelompokan lain untuk pekerja di kalangan teknologi informasi. Yang
sering digunakan adalah pengklasifikasian standarisasi profesi di bidang
teknologi informasi menurut SRIG-PS SEARCC.
SEARCC
( South Asia Regional Computer Confideration ) merupakan suatu forumatau
badan yang beranggotakan himpunan professional IT ( Information
Technology-Teknologi Informasi ) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk
pada Februari 1978, di Singapura oleh 6 ikatan computer dari Negara-negara
tetangga seperti Hongkong, Indonesia Malaysia, Filipina, Singapura dan
Thailand.
Indonesia
sebagai anggota SEARCC telah aktif turu serta dalam berbagai kegiatan yang
dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS ( Special Regional
Interest Group on Professional Standarisation ) yang mencoba merumuskan
standarisasi pekerjaan dalam dunia teknologi informasi.
Model
SEARCC untuk pembagian jobdalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang
mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat
pengetahuan yang dibutuhkan.
2. Teori Mengapa Harus Memilih Teknik
Informatika
Wanita berpendidikan itu dianggap penting karena untuk membentuk
pola pikir dalam mengurus rumah tangga. Melihat kedua orangtua yang selalu
memberikan penuh kepada pendidikan anak-anaknya membuat saya ingin
membahagiakannya kelak. Mahir komputer bisa saja dilewati dari kursus-kursus
komputer, tetapi pendidikan formal dan sosial formal yang didapatkan berbeda
yakni lebih terbentuk baik melalui jalur kuliah. Memiliki keahlian dan
kepercayaan perusahaan atau bidang perusahaan yang ingin bekerjasama agar
terpercaya dan akurat dengan menjadi sarjana yang mumpuni dalam bidangnya
membuat berkeinginan untuk melanjutkan kuliah dengan minat yang menggebu-gubu
ingin ahli dalam informatika serta tak lupa rido orangtua membiayainya Thomas
Aquinas seperti dikutip Sumaryono ( 1995 ) mengatakan bahwa wujud kerja
memiliki tujuan :
- Pemenuhan
kebutuhan hidup
- Mengurangi
tingkat pengangguran / kriminalitas
- Melayani
sesame
- Profesi
merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah
profesi.
- Seorang
petugas staf administrasi bisa berasal dari berbagai latar ilmu, namun
tidak demikian halnya dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan
pendidikan khusus.
- Profesi
merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian
khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
- Profesi
merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk
terus memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan
& teknologi.
Profesi Profesional
“Bekerjalah dengan cinta…
Jika engkaun tidak dapat bekerja dengan cinta,
Lebih baik engkau
meninggalkannya..
Dan mengambil tempat di depan pintu gerbang
Candi-candi, meminta
sedekah kepada mereka
Yang bekerja dengan
penuh suka dan cita”
( Kahlil Gibran )
- Seorang
pelaku profesi harus memiliki sifat – sifat berikut :
- Menguasai
ilmu secara mendalam di bidangnya
- Mampu
mengkonversi ilmu menjadi keterampilan
- Menjunjung
tinggi etika dan integritas profesi
- Profesional
adalah orang yang menjalankan profesinya secara benar menurut nilai-nilai
normal.
- Untuk
menjadi orang yang professional, diperlukan : komitmen, tanggung jawab,
kejujuran, sistematik berfikir, penguasaan materi, menjadi bagian
masyarakat professional.
Setelah mengetahui apa itu yang
dimaksud dengan perkerjaan & profesi, sekarang akan saya jabarkan beberapa
job yang ada di bidang IT. banyak sekali sekarang ini perkantoran,
pemerintahaan dan lain-lain memerlukan orang IT karena kebutuhan yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun juga di iringi dengan perkembangan teknologi yang
semakin pesat. selain alasan tersebut juga karena ada banyaknya otomatisasi
perkantoran seperti diperlukannya kebutuhan data yang cepat & akurat maka
dari itu orang IT diperlukan untuk membuat softwarenya ataupun untuk
menjalankannya.
Gambaran Umum Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi
Secara umum, pekerjaan di bidang
teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya.
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang
bergelut di dunia perangkat lunak ( software ), baik mereka yang merancang
system operasi,database maupun system aplikasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
- Sistem
analis, merupakan orang yang abertugas
menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa
system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain
system yang akan dikembangkan.
- Programer,
merupakan
orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu
membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang
dianalisa sebelumnya.
- Web
designer, merupakan
orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan,
analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
- Web
programmer, merupakan
orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu
membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang
sebelumnya.
b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut
di bidang perangkat keras ( hardware ).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti :
- Technical
engineer, sering
juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik,
baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
- Networking
engineer, adalah
orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari
maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang
berkecimpung dalam operasional system informasi. Pada lingkungan kelompok ini,
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
- EDP
Operator, adalah
orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan
electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau
organisasi lainnya.
- System Administrator, merupakan orang yang bertugas
melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan
hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan
pengaturan operasional sebuah system.
- Mis
Director, merupakan
orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system
informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara keseluruhan
baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
Untuk mengatakan apakah suatu
pekerjaan termasuk profesi atau bukan, criteria pekerjaan tersebut harus diuji.
Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator computer ( sekedar
mengoperasikan ), tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai
staf operator tersebut tidak membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu.
Adapun seorang software engineer dapat
dikatakan sebagai sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai software
engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.
Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua karakteristik
yang dimiliki oleh software engineer sehingga pekerjaan tersebut layak
disebut sebuah profesi, yaitu :
- Kompetensi
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat
yang selalu menuntut professional software engineer untuk memperdalam dan
memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai tuntutan profesinya.
2. Tanggung jawab pribadi
Yang dimaksud yaitu kesadaran untuk
membebankan hasil pekerjaannya sebagai tanggung jawab pribadi.
Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara baik dan benar, seorang software engineer perlu terus
mengembangkan bidang ilmu dalam pengembangan perangkat lunak, seperti :
- Bidang
ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak
- Manajemen
sumber daya
- Mengelola
kelompok kerja
- Komunikasi
3. Pendapat mengapa memilih tenik
informatika
Menjadikan diri
berpendidikan itu membuat saya terpacu dan membentuk kepribadian lebih baik dan
berusaha menjadi lebih baik. Saya cinta
teknik informatika di Universitas Gunadarma. Sangat menunjang minat menjadi
informatika, bersama rido kedua orang tua dengan tujuan mencari rido Allah
Ta’ala. Mengejar dunia itu nomor belakangngan.
Menjadi ahli informatika itu in
sya Allah menyenangkan dan berdo’a agar selalu diberi kemudahan serta diluaskan
rezeki selalu. Dengan mendapatkan gelar sarjana teknik itu sebuah kebahagiaan
yang membanggakan ditambah bisa mencari serta mendapatkan pekerjaan yang
diinginkan. Bisa membantu membahagiakan kedua orangtua kelak dengan ingin
menaikan haji ke tanah suci adalah cita-cita yang paling indah, bisa berangkat
ke tanah suci mekah sekeluarga dengan biaya sendiri itu adalah
planning-planning awal setelah kita mampu atas segala karunia Allah Ta’ala dan
perjuangan yang sungguh-sungguh untuk mencapainya. Lalu bisa membiayai sekolah
adik tersayang adalah keinginan yang sangat dinanti-nantikan. Tak lupa banyak
solat, berzikir, sodaqoh, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Agar perjuangan terasa luas
pengharapannya, pasrahkan serta luruskan niat terlebih dahulu “mencari ilmu
karna Allah Ta’ala”. Amal itu tergantung pada niatnya, diniatkan dalam hati
serta diucapkan melalui lisan dapat kita aplikasikan agar in sya Allah semua
pengharapan dapat kita dapatkan dengan mudah.
BAB III
KESIMPULAN
Semua pencapaian itu
butuh pengorbanan, bukan datang dengan Cuma-Cuma dari keberuntungan semata.
Percaya dan yakin mencari ilmu karena Allah Ta’ala, selalu dalam iman islam
menjadi muslim yang kokoh. Menegakan syi’ar agama dalam kehidupan di era
globalisasi ini pasti diuji dengan materi banyak faktor yang menjadikan lupa
akhirat itu berbahaya bagi kehidupan kedepannya. Selalu dalam rido Allah
Ta’ala, dengan selalu dalam rido kedua orangtua. Dalam suatu hadist
diriwayatkan ridoallah wa rido walidain yang artinya rido Allah tergantung pada
rido kedua orangtua. Dengan mempelajari informatika untuk menunjang minat, saya
bangga menjadi mahasiswi Universitas Gunadarma.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Ardhi Suryadhi. "Ini diat Jajaran Kampus Terbaik Versi Webometrics". 26 Desember 2016. https://inet.detik.com/read/2013/02/20/181952/2175436/398/ini-dia-jajaran-kampus-terbaik-versi-webometrics
Rabu, 09 November 2016
Perbedaan Penerimaan Dakwah Pada Masyarakat di Pedesaan dan Masyarakat di Perkotaan dalam Hal Mata Pencaharian
Makalah Ilmu Sosial DasarPerbedaan Penerimaan Dakwah Pada Masyarakat di Pedesaan dan Masyarakat di Perkotaan dalam Hal Mata PencaharianDisusun Oleh :Yustika Maulida (57416879)Kelas 1IA08Fakultas Teknik IndustriJurusan Teknik InformatikaUnversitas Gunadarma2016
Daftar Isi1. Daftar Isi2. Kata Pengantar3. BAB IPendahuluan4. BAB IIPembahasan5. BAB IIIKesimpulan6. Daftar PustakaKata PengantarSegala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan beribu nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Perbedaan Penerimaan Dakwah Pada Masyarakat di Pedesaan dan Masyarakat di Perkotaan dalam Hal Mata Pencaharian . adapun banyak kesalahan dan kekurangan dari penulis mohon dimaafkan karena tak ada gading yang tak retak. Terimakasih pula kepada dosen pembimbing yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis. Serta ucapan terimakasih kepada keluarga dan teman-teman terutama teman blogger yang telah berbagi ilmunya pada blognya.Depok, 07 November 2016Penyusun
BAB IPendahuluan1. Latar BelakangDakwah merupakan perbuatan baik menurut ajaran agama islam dengan tujuan menebar kebaikan. Sebenarnya dakwah tidak hanya dengan berceramah tetapi bisa juga dengan berperilaku baik agar menjadi perhatian penting bagi jalannya ajaran agama islam. Tetapi dakwah biasa dilakukan dengan amal ma’ruf nahi munkan dengan cara berlisan. Untuk itu kita jadikan dakwah seefektif mungkin agar mudah diterima diseluruh aspek masyarakat. Penerimaan dakwah secara tepat dapat menghasilkan kondisi suasana lingkungan yang agamis dan kondisi taat sangat nampak terlihat. Tapi bagaimana jika situasi seperti itu dapat kita lihat dimasyarakat sosial yang cakupannya luas antar di pedesaan dan di perkotaan dalam hal yang menyangkut dengan mata pencaharian di kedua keadaan tersebut.Sesuai firman Allah Ta’ala : “demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, beramal soleh, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran. “ (Al-Ashr : 1-4)Dakwah tidak terlepas dari tiga aspek yaitu pendakwah, materi, dan pendengarnya. Ketiga aspek ini harus saling berkaitan erat agar tersampaikan tujuan dakwah dengan benar sehingga tidak meninbulkan kesalah pahaman tentang ajaran agama islam yang syar’iyah.Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini sering dibedakan antara mayarakat urban atau yang sering disebut dengan masyarakat kota dengan masyarakat desa. Pembedaan antara masyarakat kota dengan masyarakat desa pada hakikatnya bersifat gradual, agak sulit memberikan batasan apa yang dimaksud dengan perkotaan karena adanya hubungan antara konsetrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisme dan tidak semua tempat dengan kepadatan penduduk yang tinggi dapat disebut dengan perkotaan.2. Perumusan masalahDalam penerimaan dakwah dari segi mata pencahariannya antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan penulis merumuskan maslah :a. Bagaimana penerimaan dakwah masyarakat di pedesaan dalam hal mata pencaharianb. Bagaimana penerimaan dakwah masyarakat di perkotaan dalam hal mata pencaharian.3. Pembatasan masalahDengan menuangkan gagasan dalam kaliamat penulis mencoba menjelaskan karakteristik penerimaan dakwah dari segi mata pencaharian di pedesaan dan perkotaan. Dengan melihat keadaan sosial kemasyarakatan di perdesaan pasti berbeda dengan didaerah kota. Hal ini berpengaruh terhadap penerimaan dakwah yang tepat sehingga menghasilkan feedback yang baik antara umat beragama muslim dalam bidang perekonomian hal mata pencaharian.Dalam tingkat dinamika sosial yang berbeda antar masyarakat, maka penerimaan dakwah diperlukan pemahan yang tuntas serta konperhensif mengenai dakwah itu sendiri. Hakikatnya dakwah adalah kesadaran spriritual dalam bentuk ikhtiar seorang muslim untuk mewujudnyatakan ajaran-ajaran agama islam.4. TujuanDalam makalah ini penulis memiliki tujuan untuk mengetahui seperti apa penerimaan dakwah pada masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, dalam perbedaan karakteristik mata pencaharian masyarakat tersebut.BAB IIPEMBAHASAN1. Pengertian Penerimaan DakwahDakwah artinya seruan, ajakan, panggilan, atau mendakwah berarti usaha meyeru, menyampaikan/Da’wah Islamiah, maksudnya usaha menyampaikan prinsip-prinsip ajaran Islam, pembinaan dan pengembangannya ditengah-tengah masyarakat.Da’wah akan berhadapan dengan dimensi masyarakat, yang dari kurun ke kurun berkembang dan memiliki karakternya masing-masing. Da’wah yang efektif tentu harus cerdas dalam memainkan peran dan fungsinya agar fungsi rahmatan lil `alamin yang dipikulnya dapat bekerja optimal. Dengan kata lain, modal da’wah pada setiap zaman tentu akan berbeda, karena mesti dibawakan, dikomunikasikan, disesuaikan dengan karakter zamannya. Pesan Rasulullah SAW sangat jelas, "khotibunnasi ‘ala qodri `uqulihim‘; "khotibunnas ‘ala lughotihim" Da’wah harus mampu berkomunikasi secara efektif, disesuaikan dengan kondisi dan karakter masyarakat yang menjadi obyek da’wahnya.Bila cara dan muatan da’wah tidak "match" dengan situasi/kondisi dan tuntutan da’wah, sangat mungkin da’wah tersebut ditinggalkan orang. Aktivis da’wah seharusnya mengenal dan memahami karakter medan da’wahnya. Kehidupan masyarakat di masa da’wah kita adalah masyarakat yang tata dan pola kehidupannya sangat complicated, baik kecenderungan (trend), gaya (style), kebiasaan (habit), ataupun keinginan dan kebutuhan mereka (will and need). Budaya global juga menjadi salah satu pemicu berubahnya secara signifikan pola dan tata kehidupan masyarakat.Penerimaan dahwah pada era kontemporer ini dihadapkan pada berbagai problematika yang lain. Hal ini tidak terlepas dari adanya perkembangan masyarakat yang semakin maju. Pada masyarakat agraris kehidupan manusia penuh dengan kesahajaan tentunya memiliki problematika hidup yang berbeda dengan masyarakat kontemporer yang cenderung matrealistik dan indifidualistik.2. Kondisi Mata Pencaharian Masyarakat Pedesaan serta hubungannya dengan penerimaan dakwahnya.Desa, kampung atau dusun merupakan area pemukiman yang biasa terletak di daerah dataran tinggi dan jauh dari keramaian kota, dengan mata pencaharian yang relatif sama antar warganya seperti bertani, nelayan dan berternak (lebih mengutamanakan potensi alam), dan sangat bersifat toleran dalam arti sangat mementingkan aspek kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama warga di desanya.Pengertian dari Masyarakat Pedesaan adalah menurut Paul H. Landis, masyarakat pedesaa adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan penghuninya mempunyai hubungan erat dan mempunyai perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada, serta menunjukkan adanya kekeluargaan di dalam kelompok mereka, seperti gotong royong dan tolong-menolong.Desa, kampung atau dusun merupakan area pemukiman yang biasa terletak di daerah dataran tinggi dan jauh dari keramaian kota, dengan mata pencaharian yang relatif sama antar warganya seperti bertani, nelayan dan berternak (lebih mengutamanakan potensi alam), dan sangat bersifat toleran dalam arti sangat mementingkan aspek kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama warga di desanya. Dibawah ini merupakan beberapa ciri-ciri masyarakat pedesaan yang akan berkaitan erat dengan penggunaan metode dakwah yang efektif di pedesaan.Sedangkan Menurut Landis ( ilmuan sosiologis), terdapat beberapa karateristik masyarakat desa yang perlu dipahami, antara lain yaitu:1. Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk2. Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya3. Cara berfkir dan sikapnya konservatif dan statis4. Mereka amat toleran terhadap nilai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain5. Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif6. Memiliki sikap kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya.Adapun beberapa karakteristik penerimaan dakwah di daerah pedesaan antara lain yaitu :1) Metode dakwah yang biasa dilakukan di pedesaan biasanya secara langsung misalnya dengan pengajian, tabliq akbar dan face to face, hal ini disebabkan karena waktu dan rutinitas yang dilakukan orang pedesaan relative masih rendah atau masih banyak waktu kosong serta sikap individualismenya masih rendah. Dan menjadikan masjid atau musholah sebagai tempat utama dalam berdakwah serta pesantren sebagai tempat utama untuk pendidikan anaknya.2) Dari aspek penda’i biasanya cenderung lebih bersifat otoriter dalam hal penyampaian materi dakwahnya, hal ini karena sifat mad’u nya yang pasif dan mudah menerima bukan kritikal sehingga dengan sikap otoriter membuat mad’u mudah menerima apasaja yang disampaikan oleh da’i.3) Materi dakwah di pedesaan biasanya lebih bersifat agamis contohnya seperti: ibadah, fikih, akhlak dan muamalah. Masyarakat pedesaan tidak begitu suka dengan materi dakwah yang disangkutpautkan dengan ilmu teknilogi ataupun politik negara.4) Citra da’i menjadi hal yang sangat penting dalam menyampaikan dakwah di pedesaan dibandingkan dengan isi dakwah itu sendiri karena sifat masyarakat desa yang sangat menghargai orang-orang yang berilmu dan jiwa sosialitasnyatasnya yang tinggi.5) Masyarakat di pedesaan lebih menyukai dakwah yang sesuai dengan tradisi mereka yang telah ada artinnya tidak mudah unutk menerima pemahaman baru yang berbeda dengan pemahaman islam yang telah ada di desa tersebut.3. Kondisi Mata Pencaharian Masyarakat Perkotaan serta hubungannya dengan penerimaan dakwahnya.Pengertian dari Masyarakat perkotaan adalah Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Selain itu, definisi dari masyarakat perkotaan, adalah sekumpulan orang yang tinggal di suatu tempat yang kehidupannya sudah serba modern.Mata pencaharian mereka yang cenderung mengedepankan teknologi terkini untuk mengefisienkan waktu. Banyak dari sebagian masyarakat perkotaan bekerja di perkantoran, bisnis e-comerce, education dan lain-lain yang berbau pemakaian teknologi terbaru. Mata pencahariannya sangat beragam sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya. Pengaruh alam terhadap masyarakat kota kecil. Corak kehidupan sosialnya bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan kompetitif.Bila cara dan muatan da’wah tidak "match" dengan situasi/kondisi dan tuntutan da’wah, sangat mungkin da’wah tersebut ditinggalkan orang. Aktivis da’wah seharusnya mengenal dan memahami karakter medan da’wahnya. Kehidupan masyarakat di masa da’wah kita adalah masyarakat yang tata dan pola kehidupannya sangat complicated, baik kecenderungan (trend), gaya (style), kebiasaan (habit), ataupun keinginan dan kebutuhan mereka (will and need). Budaya global juga menjadi salah satu pemicu berubahnya secara signifikan pola dan tata kehidupan masyarakat.Dahwah pada era kontemporer ini dihadapkan pada berbagai problematika yang lain. Hal ini tidak terlepas dari adanya perkembangan masyarakat yang semakin maju. Pada masyarakat agraris kehidupan manusia penuh dengan kesahajaan tentunya memiliki problematika hidup yang berbeda dengan masyarakat kontemporer yang cenderung matrealistik dan indifidualistik.Begitu juga tantangan problematika dakwah akan dihadapkan pada berbagai persoalan yang sesuai dengan tuntutan pada era sekarang. Ada tiga problematika besar yang dihadapi dakwah pada era kontemporer ini, Pertama, pemahaman masyarakat pada umumnya terhadap dakwah lebih diartikan sebagai aktifitas yang bersifat oral communication (tablih) sehingga aktifitas dakwah lebih beriontasi pada kegiatan-kegiatan caramah. Kedua , problematika yang berasifat epistemologis. Dakwah pada era sekarang bukan hanya bersifat rutinitas, temporal dan instan, melainkan dakwah membutuhkan paradigma keilmuan. Dengan adanya keilmuan dakwah tentunya hal-hal yang terkait dengan langkah srategis dan teknis dapat dicari runjukannya melalui teori-teori dakwah. Ketiga, problem yang menyangkut sumber daya manusia.Oleh karena itu dakwah akan mempunyai suatu tugas pembentukan individu, pembinaan umat, pembangunan masyarakat dan mencerdaskannya. Dakwah mengandung lingkup yang sangat luas ruang lingkupnya seluas kehidupan manusia itu sendiri. Dakwah tidak terbatas kepada tabligh tapi dapat pula berbentuk tindakan dan perbuatan nyata. Dakwah dimanivestasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti dikantor, bergaul dengan tetangga, di pasar, bergaul dengan sesama. Dengan demikian opini publik tentang Islam menjadi baik, timbul rasa senang dan simpati yang pada akhirnya ingin mengelompokkan diri ke dalam kelompok muslim yang taat.Agar supaya dakwah dalam konteks kekinian dan kedisinian kita dapat berdaya guna dan berhasil guna maka diperlukan para juru dakwah yang professional dengan kemampuan ilmiah, wawasan luas yang bersifat generalis, memiliki kemampuan penguasaan, kecakapan, kekhususan yang tinggi. Orang yang seperti ini adalah orang yang percaya diri, berdisiplin tinggi, tegar dalam berpendirian dan memilik integritas moral keprofesionalan yang tinggi. Mampu bekerja secara perorangan dan secara tim dengan sikap solidaritas atas komitmen dan konsisten yang teruji kokoh. Untuk menjadi tenaga dakwah yang professional, menurut Prof. Dr. H. Djudju Sudjana (1999), seorang da’i harus memiliki tiga kompetensi, yaitu kompetensi akademik, kompetensi pribadi, dan kompetensi sosial.Mendakwahkan Islam berarti memberikan jawaban Islam terhadap berbagai permasalahan umat. Karenanya dakwah Islam selalu terpanggil untuk menyelasaikan berbagai permasalahan yang sedang dan akan dihadapi oleh umat manusia. Meskipun misi dakwah dari dulu sampai sekarang tetap sama yaitu mengajak umat manusia kedalam sistem Islam, namun tantangan dakwah berupa problematika umat senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi berbagai persoalan diatas, tidak cukup hanya dengan melakukan program dakwah yang konvensional, sporadis, proaktif, dan reaktif, tetapi harus bersifat profesional, strategis, dan pro-aktif.Sukses tidaknya suatu kegiatan dakwah bukanlah diukur melalui gelak tawa atau tepuk riuh pendengarnya, bukan pula dengn ratap tangis mereka. Kesuksesan dakwah dapat dilihat pada bekas yang ditinggalkan dalam benak pendengarnya ataupun tercermin dalam tingkah laku mereka. Untuk mencapai hasil yang maksimal, tidak dapat lain dakwah Islam harus dilaksanakan secara efektif. Efektifitas dapat diartikan sampai dimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan-tujuan utama yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan proses dakwah, maka efektifitas dakwah dapat diukur melalui tingkat keberhasilan dakwah dalam mencapai tingkta out put sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu terbentuknya kondisi yang Islami.BAB IIIKESIMPULANBerdakwah yang merupakan hal terpenting dalam menjalankan ajaran agama haruslah berjalan seefektif mungkin. Untuk melihat efektifitas berdakwah, pendakwah selayaknya mengetahui segala aspek yang mendukung berjalanya dakwah yang efektif terutama dalam aspek keadaan sosial kemasyarakatan. Karena seperti keadaan sosial di perkotaan sangat berbeda dengan keadaan sosial di masyarakat pedesaan yang menjadikan metode, materi dan sifat pendakwah pun harus berbeda menyesuaikan kondisi masyarakat yang ada.Untuk dakwah di pedesaan dilihat dari aspek ciri-ciri masyarakat, keadaan sosial masyarakatnya dapat disimpulakn bahwa dakwah di daerah pedesaan yang efektif haruslah: menggunakan metode intrapersonal(langsung) dalam meyampaikan dakwahnya, materi dakwah harus bersifat agamis seperti masalah ibadah, fikih dan akhlak, mengutamankan citra da’i, da’I harus bersifat otorites namun tetap mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan dakwah harus bersifat informatif persuasif bukan yang hanya bersifat informatif saja sehingga aspek ilmu dan perbuatannya bisa dapat dilakukan oleh masyarakat desa.Pada masyarakat kota ada beberapa ciri-ciri yang menonjol, pada umumnya masyarakat kota dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain; masyarakat kota mempunyai jalan pikiran rasional yang meenyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi; jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu; dan perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh luar. Beberapa ciri-ciri masyarakat kota yang selalu berusaha meningkatkan kualitas hidupnya dan terbuka dalam menerima pengaruh luar tersebut menyebabkan teknologi terutama teknologi informasi berkembang dengan pesat dalam masyarakat kota karena bagi masyarakat kota penggunaan teknologi informasi di segala bidang telah sangat signifikan meningkatkan kualitas kehidupan mereka.Daftar PustakaAnjara. Dakwah di Pedesaan dan di Perkotaan. 07 November 2016http://anjarraa24.blogspot.co.id/2014/07/dakwah-di-perkotaan-dan-di-pedesaan.html
Langganan:
Postingan (Atom)