Minggu, 19 April 2020

PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING BAGI USAHA KECIL MENENGAH (UKM)


U N I V E R S I T A S   G U N A D A R M A
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI



PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING BAGI USAHA KECIL MENENGAH (UKM)


Fairuz Ayasha Sukma
Firdha Nurul Amalia
Yustika Maulida
Zulfa Rohayati








  





Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
2019

ABSTRAK
Saat ini dunia bisnis mulai bersaing secara global, dimana cakupan pasar yang menjadi sangat luas untuk itu agar dapat memenangi persaiangan bisnis dan juga memuaskan pelanggan, perusahaan membutuhkan akses informasi yang cepat dan akurat. Untuk membangun infrastruktur Teknologi Informasi (TI) agar dapat mengelola informasi harus menggelontorkan modal yang besar, bagi perusahaan besar (enterprise) mungkin tidak sulit tetapi bagi perusahaan kecil seperti Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat tidak mungkin karena tidak mempunyai cukup modal. Selama beberapa tahun terakhir, cloud computing telah menjadi topik dominan dalam bidang TI. Cloud computing menyediakan berbagai jenis layanan, antara lain layanan hardware, infrastruktur, platform, dan berbagai jenis aplikasi. Cloud computing telah menjadi solusi dan pelayanan, baik untuk meningkatkan kehandalan, mengurangi biaya komputasi, sampai dengan memberikan peluang yang cukup besar bagi dunia industri TI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kajian tentang manfaat penggunaan cloud computing bagi UKM agar dapat meningkatkan daya saing usaha. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menggunakan jurnal, buku serta internet untuk pengambilan data dan juga melakukan observasi. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan TI untuk UKM, dimana akan dipaparkan juga tentang teknologi cloud computing yang dapat menjadi satu alternatif untuk UKM agar dapat bersaing dengan perusahaan besar pada era global.  Kata kunci : teknologi informasi, TI, cloud computing, UKM.

METODE dan HASIL
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi literatur, dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari buku-buku, jurnal ataupun referensi lain yang berhubungan dengan penelitian ini serta melakukan observasi terhadap pelaku UKM. Adapaun kriteria pemilihan referensi yaitu jurnal yang telah diseminarkan. Pendekatan metode ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para pembaca dan secara khusus kepada pelaku UKM terkait dengan pemanfaatan cloud computing dalam melaksanakan kegiatan bisnis.
Hasil dari penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut:
Tahap-Tahap Adopsi Cloud Computing Tahap-tahap dalam mengadopsi cloud computing [1,3,19] adalah sebagai berikut:
a.       Tahap Analisis Tahap awal ini, pengguna harus melakukan analisa SWOT, untuk memahami kebutuhan pengguna dalam rangka untuk menentukan apakah proyek ini layak yaitu, kelayakan, hukum, kepatuhan, perubahan tata kelola organisasi dan manajemen resiko.
b.       Tahap Perencanaan Merupakan tahap pemilihan platform layanan cloud, aplikasi dan infrastruktur yang cocok untuk kebutuhan organisasi untuk menentukan biaya yang harus dikeluarkan oleh organisasi. Dalam mempersiapkan rencana adopsi sangat penting untuk memutuskan apakah layanan cloud akan resmi digunakan. Sebelum resmi digunakan apakah akan ada proyek percontohan untuk mengidentifikasi resiko yang terjadi.
c.       Tahap Adopsi Tahap ini adalah tahap persiapan untuk migrasi dari sistem konvensional ke infrastruktur dan aplikasi layanan cloud yang sebenarnya. Pada fase sistem/aplikasi integrasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi kandidat akan dapat berfungsi dengan aplikasi internal yang tidak bermigrasi ke cloud dan juga dengan infrastruktur cloud. Strategi outsourcing diputuskan dan tolak ukur dikembangkan di tahap perencanaan digunakan untuk mengukur kemampuan vendor untuk menyediakan layanan yang tidak akan mempengaruhi pengiriman organisasi jasa dan bisnis. Hal terakhir dalam fase ini adalah kontrak pengembangan dan penandatanganan yang memenuhi kebutuhan pengguna untuk menggunakan layanan cloud.
d.      Tahap Migrasi Tahap ini menyimpulkan untuk persiapan migrasi ke cloud dan dapat melanjutkan migrasi. Aplikasi dan migrasi data dapat dilanjutkan. Dukungan untuk pengguna selama migrasi proses disediakan, pemantauan dan pengendalian proyek ini dipertahankan untuk menjamin suksesnya migrasi.
e.       Tahap Managemen Proyek ini sekarang harus beroperasi penuh di cloud, namun kontrak dan vendor manajemen, pengujian dan pemeliharaan, dukungan pengguna dan review harus berkelanjutan untuk berikutnya untuk memulai beberapa bulan. Pengukuran sistem yang dikembangkan sebagai indikator keberhasilan proyek dan harus dipantau seperti keamanan, SLA, hukum, dan manajemen biaya adalah metrik yang diinginkan. Dokumentasi praktek pelajaran yang dipelajari dan terbaik selama proyek harus didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh stakeholder.

A.    Cloud Computing  Cloud
Computing adalah sistem komputasi yang parallel dan tersebar dimana terdiri dari beberapa kumpulan komputer yang terhubung secara virtual yang ditampilkan sebagai satu atau lebih sumber daya yang dapat digunakan oleh konsumen melalui persetujuan diantara pelanggan dan penyedia jasa [5]. Secara umum penerapan konsep cloud computing untuk kegiatan sehari-hari adalah penggunaan aplikasi pekerjaan secara online. Dimana para pengguna tidak memerlukan untuk membeli perangkat lunak untuk melakukan pekerjaan, karena sudah tersedia di internet. Penyedia jasa dalam hal ini menyediakan akses jaringan, keamanan, perangkat lunak aplikasi dan tempat penyimpanan data dalam bentuk pusat data yang terletak di internet [6]. Cloud computing memiliki beberapa mode yang ditawarkan yaitu: 
a. Infrastruktur As A Service (IAAS) yaitu penyedia jasa cloud computing yang menyediakan kemampuan penyimpanan data, pemrosesan data, jaringan dan sumber daya komputasi lainnya kepada pelanggan dan mengizinkan pelanggan untuk menjalankan perangkat lunak yang mengendalikan sumber daya komputasi tersebut.
b. Platform As A Service (PAAS) yaitu penyedia jasa cloud computing yang menyediakan tempat untuk menjalankan aplikasi yang dikembangkan oleh pelanggan menggunakan alat-alat yang disediakan oleh penyedia jasa. Konsumen hanya bisa mengendalikan ruang lingkup aplikasi yang berjalan.
c. Software As A Service (SAAS) penyedia jasa cloud computing yang menyediakan aplikasi yang berada di infrastruktur cloud dan siap digunakan oleh konsumen. Penggunaan aplikasi bisa diakses melalui berbagai peralatan yang terhubung dengan jaringan internet.

B. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Kriteria UMKM tercantum dalam UU UMKM Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2008. Kriteria untuk ketiga jenis usaha tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 : 

KRITERIA UMKM
UMKM memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia. Data dari Departemen Koperasi dan UKM menunjukkan jumlah UMKM pada tahun 2008 meningkat dibandingkan tahun 2007. Pada tahun 2007 jumlah UMKM sebanyak 49,82 juta unit, sedangkan pada 2008 meningkat mencapai 51,26 juta unit. Produk Domestik Bruto UKM pada tahun 2008 mencapai Rp. 2.609 triliun, dimana sebesar Rp. 1.505 triliun diantaranya disumbangkan oleh unit-unit usaha mikro. UMKM mampu menyerap rata-rata dari 90% tenaga kerja dari total tenaga kerja yang ada. Saat ini jumlah UMKM di kota Denpasar sudah mencapai sekitar 31.826 unit dengan klasifikasi UMKM mikro, kecil maupun menengah. Untuk jenis usaha terdiri dari perdagangan, aneka usaha, industri pertanian dan industri non pertanian.

ALUR PENELITIAN

Gambar 1: Alur Penelitian

A.    Analisa Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan analisa dengan wawancara dan observasi langsung kepada peserta UMKM terhadap kebutuhan yang mendukung penelitian ini mengenai layanan software as a service, dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut akan digunakan dari tahap awal hingga penyelesaian penelitian. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi aplikasi apa saja yang diperlukan, layanan seperti apa yang akan dibangun, teknik pembayaran untuk pengguna layanan dan data-data kebutuhan transaksi bisnis UMKM secara umum.
B. Pengumpulan Data Berdasarkan kebutuhan, maka data yang akan dikumpulkan untuk  mendukung penelitian adalah penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini yaitu penelitian tentang cloud computing, software as a service (SAAS), dan UMKM. Data-data yang dikumpulkan difokuskan kepada data-data kebutuhan bisnis UMKM secara umum serta metode pembayaran yang cocok digunakan dalam penggunaan teknologi ini.
C. Perancangan dan Pembuatan Sistem banyak dilakukan perancangan sistem semisal dengan menggunakan diagram-diagram Unified Modelling Language (UML), dan diagram yang dimaksud tersebut adalah Use Case Diagram, Acitivity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Untuk merancang database akan digunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
D. Pengujian Sistem dilakukan pengujiian terhadap sistem yang telah berhasil dibuat. Pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian fungsionalitas sistem apakah sudah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh user.
Hasil Penerapan Cloud Computing
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai fitur-fitur yang ditawarkan oleh cloud computing, ditemukan 10 manfaat penerapan cloud computing bagi UKM dalam menjalankan bisnis yang disajikan dalam Tabel 1, perbandingan hasil pemanfaatan
cloud computing pada UKM yang disajikan dalam Tabel 2, serta disajikan pula grafik yang menggambarkan presentasi pemanfaatan cloud computing pada UKM.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 9 alasan untuk menggunakan cloud computing dan 10 fitur yang ditawarkan oleh cloud computing dari sisi SaaS.  Dampak positif dari pemanfaatan TI adalah UKM dapat bersaing dengan perusahaan yang lebih besar (enterprise). Cloud computing merupakan salah satu alternatif bagi UKM untuk menekan biaya infrastuktur TI dalam mengembangkan usaha. Unit UKM harus memanfaatkan TI sebagai bagian dari operasional bisnis jika tidak maka diprediksi akan kalah bersaing dalam era global. Unit UKM terbukti mampu mendorong kreatifitas serta tahan akan goncangan ekonomi berskala besar sehingga lebih mudah dikembangkan dan dikelola. Terdapat dua faktor pendorong adopsi TI di UKM yaitu tuntutan pelanggan dan persaingan bisnis, sedangkan faktor penghambat adopsi TI di UKM, adalah :
1)      Sumber Daya Manusia
2)       Finansial
3)       Infrastruktur
4)      Pemerintah
Selain fitur-fitur yang ditawarkan, terdapat juga 10 manfaat (lihat Tabel 1.) yang didapatkan dalam menerapkan cloud computing dan grafik persentase manfaat penerapan cloud computing (lihat Gambar
1). Berdasarkan keseluruhan pembahasan dan hasil mengenai pemanfaatan cloud computing maka sangatlah disarankan kepada para pelaku UKM yang ada untuk menggunakan jasa layanan cloud computing dalam menjalankan bisnis. Pengembangan kedepan diharapkan dapat menekankan terhadap resiko dan juga keamanan dari teknologi cloud computing apabila digunakan oleh pelaku UKM.  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar